Cara Menyiapkan dan Memasak Bahan Makanan Secara Aman dan Sehat



Penelitian menunjukkan bahwa dapur merupakan tempat yang ada di rumah yang paling banyak didiami oleh bakteri dan kuman. Salah satu penelitian juga menemukan bahwa tempat cucian piring di dapur mengandung 100 ribu kali lebih banyak bakteri dibandingkan dengan kamar mandi

Bakteri seperti E.coli, campylobacter dan salmonella memasuki dapur melalui tangan kita, makanan mentah, dan bahkan hewan peliharaan kita. Penyebaran mereka akan semakin cepat jika kita tidak lebih berhati – hati.

Jika makanan mentah tadi tidak dimasak, disimpan, dan ditangani dengan benar, orang orang yang memakannya bisa terkena gangguan kesehatan mulai seperti mual, demam, flu ataupun kondisi penyakit lainnya.

Cara Menyiapkan dan Memasak Bahan Makanan Secara Aman

Lalu bagaimana Cara Menyiapkan dan Memasak Bahan Makanan Secara Aman? Ada beberapa hal yang musti kita perhatikan. Yaitu sebagai berikut:

Mencuci Tangan

Menyimpan dan Mengolah Daging

Cara Memasak

Membersihkan Buah dan Sayur

Membersihkan Dapur dan Peralatannya

1. Mencuci Tangan

Menyiapkan dan Memasak Bahan Makanan - mencuci tangan

Untuk Menyiapkan dan Memasak Bahan Makanan Secara Aman, hal paling utama adalah dengan mencuci tangan.

Tangan kita adalah salah satu benda yang bisa digunakan oleh kuman dan bakteri untuk menyebar dan berkembang biak. Jadi hal ini sangatlah penting bagi kita untuk selalu menjaga tangan kita agar tetap bersih. Dengan cara mencucinya secara rutin dengan sabun dan air hangat sebelum dan sesudah memasak, setelah membuang sampah, keluar toilet dan sebelum mengolah bahan makanan.

2. Menyimpan dan Mengolah Daging

Menyiapkan dan Memasak Bahan Makanan - menyimpan dan mengolah daging

Daging mentah, termasuk daging unggas, biasanya mengandung bakteri berbahaya yang bisa menyebar dengan mudah melalui berbagai sentuhan. Seperti sentuhan dengan makanan lain, dengan meja dapur, meja makan, talenan, dan pisau, .

“Kebanyakan orang mengira kalau mereka harus mencuci daging ayam mentah setelah dibeli, namun sebenarnya itu tidaklah terlalu perlu”, – pakar kesehatan makanan Adam Hardgrave.

Kuman dan bakteri dalam daging akan mati jika kita memasaknya dengan benar. Namun pada kenyataannya, jika kita mencuci daging tadi, percikan percikan air yang ditimbulkan akan memidahkan bakteri yang ada dalam daging mendarat ketempat tempat di dekatnya.

Banyak orang juga percaya kalau membekukan daging ayam dalam freezer mampu membunuh bakteri seperti Campylobacter. Mungkin benar proses pembekuan bisa membunuh Campylobacter, namun hal ini hanya berlaku untuk beberapa saja. Dengan kata lain tidak semua bakteri Campylobacter akan mati dalam proses pembekuan tersebut. Namun hal ini bisa dilakukan jika tidak ingin memasak daging langsung setelah dibeli

Tips Menyimpan dan Mengolah Daging

Jika membeli daging, namun tidak ingin langsung dimasak, daging tadi harus disimpan di lemari es di bagian yang paling dingin (setidaknya 1 – 5°C di bawah nol).

Untuk meminimalisir penyebaran bakteri setelah membeli daging, mintalah es batu pada penjual supaya suhu daging selalu dingin saat perjalanan pulang ke rumah.

Jika daging ingin dibekukan, potong menjadi bagian kecil-kecil. Hal ini lebih baik daripada dibekukan dalam potongan yang besar. Jika kulkas dalam keadan thawing (the power failure caused a refrigerator melt that was a disaster – thefreedictionary.com), maka potongan daging yang besar akan lebih berisiko dalam penyebaran bakteri.

Bila daging tersebut kotor, jangan cuci dengan air (seperti penjelasan sebelumnya). Cukup iris pada bagian yang kotor saja. Menyiapkan dan Memasak Bahan Makanan Secara Aman

Untuk daging yang masih segar, simpan dalam wadah bersih, tutup rapat, dan bungkus dengan plastik kedap udara atau alumunium foil.

Selalu letakkan daging mentah/segar satu lapisan saja. Jangan bertumpuk.

Jangan campur daging yang sudah dimasak dengan daging mentah, selalu pisahkan. Hal ini dilakukan untuk mencegah cross-contamination (Cross-contamination adalah bagaimana bakteri bisa menyebar).
Blansir/blanch daging segar sebelum memasak untuk melarutkan sisa darah dan kotoran. Mencuci daging menghilangkan sarinya.
Cara blansir/blanch daging: potong sesuai dengan kebutuhan. Panaskan air hingga mendidih, rebus 3-4 menit. Angkat/tiriskan. Buang airnya. Cara ini berlaku juga untuk membuat kaldu daging.

3. Cara Memasak

Menyiapkan dan Memasak Bahan Makanan - cara memasak

Memasak makanan pada suhu yang tepat akan memastikan kalau bakteri dan kuman bebahaya yang terkandung di dalamnya akan mati. Pastikan juga kalau makanan yang akan kita makan benar-benar telah matang sebelum kita memakannya.

Bakteri dan kuman pada makanan bisa berasal dari manapun. Seperti bahan makanan yang akan diolah, peralatan dapur yang tidak steril dan cara penyimpanan makanan yang kurang tepat. Mungkin hal tersebut sepele, namun dari hal tersebut jugalah bakteri tumbuh dan berkembang biak. Menyiapkan dan Memasak Bahan Makanan Secara Aman

Untuk memastikan kesehatan seluruh keluarga, lalukan beberapa tips aman memasak berikut ini agar terbebas dari kuman dan bakteri di dapur.

Ketika Memasak

Cuci tangan sebelum mengolah setiap bahan makanan untuk dimasak.
Cuci semua buah dan sayur dengan air mengalir sebelum dimakan secara langsung, dipotong-potong atau dimasak.

Pisahkan penggunaan talenan berdasarkan jenis bahan makanan. Jangan menggunakan talenan yang sama untuk bahan makanan yang berbeda. Karena bisa saja bakteri pada daging mentah bisa berpindah ke sayuran saat kita memotongnya pada talenan yang sama. Jadi siapkan talenan yang berbeda untuk memotong bahan makanan yang berbeda.

Pastikan masakan yang kita masak benar-benar matang dengan sempurna. Hal ini akan menghilangkan bakteri yang ada di dalam makanan sehingga aman untuk dikonsumsi nantinya.
Setelah Memasak

Jika ada makanan yang tersisa, simpan di dalam wadah tertutup lalu letakkan di dalam kulkas. Jika dibiarkan begitu saja di atas meja makan maka bakteri akan mulai tumbuh di masakan Anda sehingga tak aman lagi untuk dikonsumsi. Suhu dingin dapat mencegah pertumbuhan bakteri.

4. Membersihkan Buah dan Sayur

Menyiapkan dan Memasak Bahan Makanan - membersihkan buah dan sayur

Sangat disarankan bagi kita semua untuk membersihkan buah dan sayur pada air mengalir (disarankan air dingin) sebelum mulai memakannya.

Kenapa? Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang menyebabkan kuman dan bakteri jahat berdiam di buah dan sayur tersebut. Disamping itu, mencuci buah dan sayur sebelum dimakan juga bisa meminimalisir adanya kandungan pestisida di dalamnya.

Bagi orang tua sekarang ini seharusya semakin menyadari bahaya paparan pestisida terhadap sayuran dan buah yang dimakan oleh anak dan juga keluarganya. Tentu hal ini akan berdampak negatif bagi kesehatan! Apalagi jika dikonsumsi secara terus-menerus oleh anak dan keluarganya dan dalam jangka panjang.

Meskipun tidak bisa menghilangkan kandungan pestisida secara kesuluruhan pada buah dan sayur yang kita beli, ada beberapa trik yang bisa kita lakukan untuk meminimalkan kandungan pestisida yang mengendap di buah dan syur yang telah kita beli.

Solusi terbaik adalah dengan memilih buah dan sayur organik. Tapi masalahnya, produk organik masih jarang ditemukan di pasaran. Selain itu, harganya pun lebih mahal daripada buah dan sayur non-organik.

Namun janganlah membuat hal ini menjadi masalah besar karena tidak bisa mengkonsumsi buah dan sayuran organik. Karena masih ada banyak hal yang bisa kita siasati agar Menyiapkan dan Memasak Bahan Makanan Secara Aman yang mengandung pestisida dalam buah dan sayur yang kita beli bisa berkurang bahkan hingga mendekati nol.

Tips Membersihkan Buah dan Sayur

Cuci dengan air mengalir

Mencuci buah dan sayur dengan air yang mengalir ternyata mampu mengurangi 20 – 70% residu pestisida yang menempel, tergantung dari jenis pestisida yang digunakan pada buah atau sayur tadi.

Cuci bagian – bagian tanaman dengan detil, misalnya pada lipatan halus, tangkai bayam, serta gumpalan kuntum bunga kol dan brokoli.

Kenapa tidak boleh mencuci buah dan sayur dengan direndam? Kalau kita tela’ah lebih lanjut, mencuci buah dan sayur dengan metode perendaman, maka pestisida dan kuman yang telah larut bisa saja kembali menempel pada sayur dan buah yang direndam tadi.

Jangan pernah gunakan produk pembersih jenis apapun untuk mencuci dan membersihkan buah ataupun sayuran. Cukup dengan air bersih saja. Karena semua itu tidaklah aman ketika dikonsumsi oleh manusia. Selain itu, secara tidak sengaja mungkin saja kita meninggalkan sebagian produk pembersih tadi pada buah atau sayur yang kita cuci tadi hingga kita menelannya.

Rendam dengan air panas

Cara ini efektif menurunkan residu pestisida 38 – 97% ketika Menyiapkan dan Memasak Bahan Makanan Secara Aman terutama buah dan sayur. Karena pada proses ini akan terjadi pelepasan dan penguraian pestisida ke dalam air dan uap air (30 – 60 detik sudah cukup).

Namun jangan terlalu lama dalam merendam buah dan sayuran tadi. Karena disamping akan melarutkan nutrisi yang terkandung dalam buah dan sayur tadi, racun yang tidak ikut menguap bisa kembali menempel.

Setelah perendaman dengan air panas selesai, bilas hingga bersih dengan air yang megalir.

Mengupas kulit buah dan buang lapisan luar sayur

Ini merupakan salah satu cara untuk menurunkan residu pestisida pada buah. Dengan mengupas kulit buah, maka penyebaran racun yang disebabkan oleh pestisida ke jaringan lain dalam buah tersebut akan terhambat.

Kupas kulit buah dengan pisau jangan digigit langsung.

Tanaman umbi-umbian, seperti kentang, bawang, dan ubi juga perlu dikupas karena pestisida dapat masuk melalui tanah.

Jangan segan membuang lapisan terluar dari sayuran yang berlapis-lapis, seperti selada, kol, dan sawi. Karena bagian terluar inilah yang paling banyak terpapar pestisida.

5. Membersihkan Dapur dan Peralatannya

Menyiapkan dan Memasak Bahan Makanan - membersihkan dapur

Berdasarkan banyak penelitian, rata-rata papan talenan di dapur mengandung kira-kira 200% lebih banyak bakteri feses (seperti E.coli) daripada di WC duduk.

Selain itu, busa dan kain basah merupakan tempat ideal bagi bakteri untuk berkembang biak. Bahkan sebuah studi menunjukkan kalau busa dapur menduduki peringkat pertama mengenai benda dengan jumlah bakteri terbanyak yang ada di rumah

Jadi untuk meminimalisir penyebaran kuman dan bakteri jahat di dapur, cuci bersih secara berkala semua peralatan dapur.

Tips Membersihkan Dapur dan Peralatannya

Sediakan ruang khusus di lemari untuk menyimpan semua perlengkapan bersih-bersih sehingga mudah ditemukan dan dipersiapkan ketika Anda memerlukannya.
Bersihkan terlebih dulu bagian dalam lemari dapur sambil menyeleksi barang-barang yang masih bisa dipakai.
Bersihkan lantai dapur setelah semua pekerjaan selesai agar tidak kembali kotor oleh kotoran dari bagian-bagian yang lebih tinggi.

Gunakan pembersih yang mengadung desinfekstan. Bisa dicampur dengan air hangat agar bakteri dan kuman penyebab penyakit sulit untuk berkembang biak.

Untuk peralatan yang terbuat dari logam yang terlihat berminyak, rendamlah dengan air sabun untuk beberapa saat. Jika sudah selesai, seka lalu keringkan.

Untuk membersihkan papan talenan, gunakan air panas dan sabun cuci piring. Karena kalau dengan air biasa saja, tidak akan cukup. Pastikan untuk menyimpan papan talenan harus dalam keadaan benar-benar kering. Sebab papan talenan lembab akan lebih mudah menimbulkan jamur dan sebagai tempat berkembang biaknya kuman dan bakteri.
Kebersihan meja dan lemari dapur semestinya menjadi prioritas utama ketika membersihkan dapur karena meja dapur merupakan pusat persiapan memasak dan lemari merupakan tempat penyimpanan bahan-bahan makanan. Jadi jangan lupa untuk membersihkan tempat ini dengan detail.

Pada umumnya, Kita hanya perlu membersihkan dapur secara tuntas satu atau dua kali dalam sebulan.


Back To Top