Wow, Polwan Cantik Banyak Ditugaskan di Jalur Nagreg, Pengemudi Curi Pandang



Pengamanan arus mudik diperketat oleh petugas kepolisian untuk mengantisipasi kecelakaan di turunan Nagreg, Jumat, (23/6/2017).

Tidak hanya polisi laki laki yang sibuk mengamankan arus mudik ini, Polni, Polwan pun ikut sibuk mengamankan.

“Kami gunakan tenaga polwan supaya pengendara tidak bosan” ujar Bripka Dedi saat ditemui Tribunjabar.co.id di Pos tangan Nagreg.

Sekitar 10 orang polwan cantik berada dipinggir jalan turunan Nagreg menggunakan masker dan bendera untuk mengamankan arus mudik.

Namun disisi lain terlihat pengendara motor banyak yang melirikan matanya ke polwan cantik itu.

“Kayanya penampilan polwan itu sangat mempesona pengendara motor,” kata Bripka Dedi.

Selama 24 jam polwan polwan cantik yang bertugas di pos tangan Nagreg akan terus bertugas mengamankan arus mudik.

Bripka Nuri Nulhakim



Polwan cantik bernama Nuri Nulhakim, berusia 19 tahun ini ikut serta dalam pengamanan arus mudik di Pos Tangan Nagreg.

“Saya ikut pengamanan ini selama 24 jam dari jam 8 pagi sampai jam 8 pagi lagi” ujar Bripka Nuri Nulhakim, saat ditemui Tribun Jabar di Pos tangan Nagreg, Kamis (22/6/2017).

Gadis cantik kelahiran Bandung, 15 Oktober 1997 ini sejak usia 17 tahun 6 bulan sudah menjadi seorang Polwan.


Bripka Nuri Nulhakim, saat ditemui Tribun Jabar di Pos tangan Nagreg, Kamis (22/6/2017). (TRIBUN JABAR/HILMAN KAMALUDIN)
Sejak SMK yakni dari SMK 2 Baleendah dia memiliki hobi fotografi.

Lalu sejak lulus SMK dia dafar menjadi Polwan dan menempuh pendidikan di SPN Cisarua Polda Jabar selama 7 bulan.

Setelah pendidikan dia ditugaskan di Polres Bandung sebagai Humas dan Dokumentasi.

“Sebagai humas dan dokumentasi di Polres Bandung, indung, ini merupakan hobi yang ‘dibayar'” ujar Bripka Nuri.

Selain mengamankan arus mudik dia juga bertugas mendokumentasikan kegiatan di Pos Tangan Nagreg.






Bripda Ria Rizky Heryani



Dia adalah Bripda Ria Rizky Heryani (22), dara kelahiran 1995 anggota Satlantas Polres Bandung.

Anggota kepolisian berparas baby face ini berjaga di Pos Pelayanan Tugu Tangan bersama anggota kepolisian lainnya.

“Saya berjaga selama 24 jam di pos ini, pagi siang sore selalu siaga,” ujar gadis asal Majalaya ini.

Ketika ditemui TribunJabar.co.id di Tugu Tangan, Rabu (21/6/3017), Bripda Ria menceritakan perasaannya menjadi seorang polisi.

Gadis berusia 22 tahun itu mengaku tidak pernah memiliki cita-cita menjadi polisi.

Dirinya mengaku hanya iseng-iseng mencoba mendaftar ke kepolisian dan berhasil diterima dengan nilai yang baik.

“Saya dari kecil malah bercita-cita menjadi guru,” ujarnya.

Menurut Ria, pekerjaan sebagai seorang polisi tidak sulit, karena dilakukannya dengan ikhlas.

“Saya masuk polisi juga bukan karena paksaan, jadi saya harus ikhlas menjalani semua tugas dan kewajibannya,” ujarnya.

Orang tuanya bahkan pernah melarangnya untuk menjadi seorang polisi.

Alasannya, karena pekerjaan sebagai polisi dianggap pekerjaan berbahaya dan menguras tenaga.

Namun p>Namun berkat kegigihannya, orang tua Ria akhirnya memberikan izin untuk berkarir di kepolisian.

Selama arus mudik, Ria bertugas 24 jam.

Meskipun bergantian, namun dirinya mengaku tidak bisa pulang ke rumah seenaknya.

“Ya kami tidur kalau kendaraan sedang lengang, tidak padat. Tidurnya di musala pos pelayanan,” ujar Ria.

Menurutnya, tidak ada penyesalan meski bertugas di kepolisian berarti bertugas saat orang lain mudik lebaran.

“Itu kan sudah kewajiban, ya jalani saja.”

Tag : Trending
Back To Top